SURAT CINTAKU
Jujur saat kupertama melihatmu, aku tertarik, terpesona, tertegun
Kulihat pandangan pertama betapa indah dirimu dan cantik rupamu
Semua perasaan dihati ini terjadi karena begitu indahnya kau dimataku
Kakak mengingatkanku pada seseorang
Yang pernah Lama bertengger direlung hati ini
Namun kini telah pergi jauh
Entah kemana
Singkatnya, kakak memberikan nuansa dan semangat baru
seiring langkahku menjajaki dunia kampus
Yang katanya sungguh indah
Tapi entahlah tiba-tiba muncul dihatiku apakah pantas aku mendampingimu.
Kau bagaikan bidadari jelita dengan lirik mata yang penuh arti
Sedangkan aku hanya pria biasa yang hanya mampu tuk mengagumimu
Kulihat pandangan pertama betapa indah dirimu dan cantik rupamu
Semua perasaan dihati ini terjadi karena begitu indahnya kau dimataku
Kakak mengingatkanku pada seseorang
Yang pernah Lama bertengger direlung hati ini
Namun kini telah pergi jauh
Entah kemana
Singkatnya, kakak memberikan nuansa dan semangat baru
seiring langkahku menjajaki dunia kampus
Yang katanya sungguh indah
Tapi entahlah tiba-tiba muncul dihatiku apakah pantas aku mendampingimu.
Kau bagaikan bidadari jelita dengan lirik mata yang penuh arti
Sedangkan aku hanya pria biasa yang hanya mampu tuk mengagumimu
------------------------------------------------------
Buat : . . .
Dari : . . .
Hy Kak, Gimana kabarnya? Moga aja, baik ya…
Mmm… Kak, aku tahu kalau kita belum lama saling mengenal. Tapi, ini harus kuungkapkan, aku tidak bisa hanya duduk berdiam diri dan dipenuhi pikiran serta perasaan yang membuatku tersiksa.
Betapa beratnya kukatakan ini. Aku terlalu malu dan takut. Aku tidak memiliki nyali yang cukup kuat untuk bilang langsung sama Kakak. Keberanian diriku tuk ungkapkannya, hanya bisa kutuangkan dalam selembar kertas dengan goresan tinta ini.
Inilah Aku, Aku yang sederhana, Aku yang begitu mengagumi Kakak. Ini lebih dari sekedar rasa kagum, Aku suka sama Kakak. Bahkan, bukan hanya suka, tapi juga cinta. Aku tidak tahu, bagaimana bisa Kakak menjadi bagian hatiku begitu cepat…
Memang… Aku tidak bisa mencintai Kakak seluas alam semesta…
Karena ku tahu… suatu saat nanti, alam semesta ini akan lenyap…
Aku juga tidak bisa mencintai Kakak sedalam lautan…
Karena ku tahu… lautan pun, pasti akan surut…
Aku tak bisa mencintai Kakak dengan cinta yang besar, dan akhirnya hilang…
Ku hanya bisa mencintai Kakak sesederhana kuku…
Meskipun kecil, tapi akan selalu tumbuh sampai mati…
Maaf, Aku tak bisa membuat surat yang romantis dan puitis, karena ini adalah surat cinta pertama yang kubuat… Aku tidak menuntut agar Kakak membalas perasaanku… Aku hanya ingin membuat perasaanku tenang dan lega setelah mengungkapkannya…
Salam sayang,
Dari : . . .
Hy Kak, Gimana kabarnya? Moga aja, baik ya…
Mmm… Kak, aku tahu kalau kita belum lama saling mengenal. Tapi, ini harus kuungkapkan, aku tidak bisa hanya duduk berdiam diri dan dipenuhi pikiran serta perasaan yang membuatku tersiksa.
Betapa beratnya kukatakan ini. Aku terlalu malu dan takut. Aku tidak memiliki nyali yang cukup kuat untuk bilang langsung sama Kakak. Keberanian diriku tuk ungkapkannya, hanya bisa kutuangkan dalam selembar kertas dengan goresan tinta ini.
Inilah Aku, Aku yang sederhana, Aku yang begitu mengagumi Kakak. Ini lebih dari sekedar rasa kagum, Aku suka sama Kakak. Bahkan, bukan hanya suka, tapi juga cinta. Aku tidak tahu, bagaimana bisa Kakak menjadi bagian hatiku begitu cepat…
Memang… Aku tidak bisa mencintai Kakak seluas alam semesta…
Karena ku tahu… suatu saat nanti, alam semesta ini akan lenyap…
Aku juga tidak bisa mencintai Kakak sedalam lautan…
Karena ku tahu… lautan pun, pasti akan surut…
Aku tak bisa mencintai Kakak dengan cinta yang besar, dan akhirnya hilang…
Ku hanya bisa mencintai Kakak sesederhana kuku…
Meskipun kecil, tapi akan selalu tumbuh sampai mati…
Maaf, Aku tak bisa membuat surat yang romantis dan puitis, karena ini adalah surat cinta pertama yang kubuat… Aku tidak menuntut agar Kakak membalas perasaanku… Aku hanya ingin membuat perasaanku tenang dan lega setelah mengungkapkannya…
Salam sayang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar